Senin, 31 Maret 2014

MEMBANGUN KELUARGA SEBAGAI TEMPAT HATI BERLABUH


Sebuah keluarga yang menentramkan menjadi impian bahkan bagi seburuk- buruk manusia. Disanalah dia tercetak menjadi pribadi seperti apa, dan tergambar dengan bagaimana cara dia menghadapi hidup dan kehidupannya selanjutnya. Dan hanya keluarga yang memiliki dan melandaskan segalanya hanya kepada Allah SWT sajalah, yang akhirnya akan menemukan arti sejati dari apa yang disebut dengan kerukunan dan kebahagiaan.

Jauhkanlah kemarahan dan cuaca neraka ketika kita ada di dalamnya. Sejuknya sebuah pengertian dan kestabilan diri dalam mengontrol emosi, menjadikan keluarga terasa bagai oase kecil yang mewujud nyata dari sebuah kasih sayang Sang maha kuasa.

Maka terbiasakanlah kelembutan dan kasih sayang hadir disana. Karena bagai sebuah oase hidup, keluarga akan menjadi tempat yang sangat dirindukan untuk kembali, ketika dimanapun jasad kita berada.

Komunikasi yang sehat dalam rangka berikhtiyar menjaga keutuhan dan kebersamaan antar keluarga adalah juga mutlak diperlukan. Maka jangan suguhkan kata- kata sampah ataupun raut muka yang tidak menyejukkan disana. Perbanyaklah dzikir pada amalannya walaupun diremehkan kehadirannya mengucap Bismillah ketika makan, minum bersama.

Undanglah Rahmat Allah dengan membaca serta mengkaji Kitabullaah, bershalawat, membaca sirah Nabi dan orang-orang shaleh terdahulu bersama-sama.

Undanglah barokah, beristighfar berjamaah, berdoa bersama secara rutin dalam keseharian bervisikan membina kebersamaan dalam Iman dan Islam.

Hawa negatif sama sekali tidak akan memperbaiki keadaan kecuali hanya semakin memperburuknya. Tidak ada orang yang bisa mengerti dan mau dimengerti dengan bahasa yang negatif, dan sekasar apapun manusia, namun diapun pasti berharap untuk ditegur dan diperlakukan dengan sangat santun.

Hindarilah tayangan tidak mendidik, tidak perlu televisi yang mengajarkan bagaimana berkeluarga yang baik dengan menghabiskan waktu bercengkrama di depan televisi dalam waktu yang lama.

Sekali lagi, jika pengertian dan kasih sayang telah kita niatkan kepada keluarga kita atas nama Allah, maka tidak akan ada yang sulit untuk melakukanya. Disinilah akhirnya kualitas kita sebagai manusia dan anggota keluargapun teruji. Dan bagaimana akhirnya kualitas tersebut, kita bisa menjadi saksi atas diri kita sendiri.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

( HIKMAH ) ISLAM MENGANGKAT HARKAT DAN DERAJAT KAUM WANITA


Tiap orang baik laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yg sama untuk berprestasi. An-Nisa ayat 32, Allah berfirman “Bagi orang laki-laki terdapat bagian dari apa yg mereka usahakan dan bagi perempuan pun ada bagian dari apa yg mereka usahakan.”

Dan ketika wanita mantab untuk tetap berjuang di wilayah mereka, berjilbab, mendidik anak, bukan berarti wanita menjadi rendah dari pada laki- laki. Dalam Al-Qur’an, “Barangsiapa yg mengerjakan amal saleh, baik laki2 maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yg baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yg lebih baik dari apa yg telah mereka kerjakan “ (QS. An-Nahl : 97)

Bandingkan bila di Yunani dahulu, wanita hanya dianggap sebagai pemuas nafsu biologis saja. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka memperjual belikan wanita selayaknya hewan.

Lihatlah para musuh islam kini yang katanya mengusung kebebasan dan memerdekakan wanita dengan doktrin versi mereka. Mungkin dalam pandangan manusia mereka terlihat baik- baik saja, tapi pada kenyataannya pastilah hidup mereka terlihat kacau.

Betapa tidak, hal yang mereka ucapkan sebagai pegangan dan pandangan hidup pun juga tidak jelas. Tentu sajalah, tidak akan mungkin ada seorang manusia yang mampu menandingi patennya aturan Allah yang maha dahsyat kemampuannya dalam mengatur hidup manusia.

Maka kasihanilah mereka. Karena sejatinya mereka seperti bersandar pada sandaran yang sangat rapuh, yang ketika roboh bahkan bisa menimpa tubuh mereka sendiri.

Laki- laki memiliki wilayah sendiri, pun demikian dengan wanita. Laki- laki memiliki fisik yang lebih kuat, akal dan logika yang lebih dari pada wanita. Karena itulah mereka dipersiapkan untuk hidup diluar rumah, menghadapi segala konflik dan masalahnya.

Sedangkan wanita lebih lembut, dan memiliki naluri sebagai seorang ibu yang telaten dan mengayomi lebih dari pada laki- laki. Untuk itu, Allah memberi ladang dakwah para wanita yang pas yaitu di rumah. Mereka bertugas menjaga anak, dan membereskan rumah suaminya. Dan ini bukan berarti mereka tidak termuliakan dibanding para laki- laki. Sungguh, Allah maha kuasa dalam pengaturan terhadap kebutuhan manusia.

Islampun juga memuliakan wanita untuk urusan pernikahan, tidak boleh siapapun memaksakan kehendak kepada mereka untuk menikah dengan laki- laki yang tidak mereka sukai. Begitulah islam melindungi wanita. Karena wanita bukan hanya sebagai obyek yang pantas dinikahkan atau dimiliki siapapun, tanpa keridoan mereka sendiri.

Pemuliaan Islam terhadap para wanita juga terlihat jelas melalui Hadist Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda “Sesungguhnya orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik ahlaknya, dan paling ramah terhadap istrinya.”

Maka lihatlah betapa agungnya islam melindungi hak- hak wanita. Saksikan pula betapa hanya dengan aturan islam, kau akan lebih dihormati. Maka kenalilah islam yang sebenar- benarnya. Pelajarilah islam dengan seutuhnya.

Pandaikan diri dengan mempelajari aturan yg telah diberikan oleh Allah. Gunakan iman dan akalmu dan jangan hanya sekedar termakan fitnah manusia yg berhati dengki dan ingin merusak kemuliaan islam


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

Menuai Apa Yang Kita Tanam


• Jika kita menanam amanah, maka kita akan menuai kepercayaan...
• Jika kita menanam kebaikan, maka kita akan menuai persahabatan...
• Jika kita menanam tawadhu' (kerendahan hati), maka kita akan menuai penghormatan...
• Jika kita menanam rasa hormat, maka kita akan menuai kemuliaan...
• Jika kita menanam kesungguhan, maka kita akan menuai kesuksesan...
• Jika kita menanam keimanan, maka kita akan menuai ketenangan...
• Jika kita menanam kebohongan, maka kita akan menuai bencana...

Sebab itu...

Maka berhati-hatilah...!!!
Apa yang kita tanam hari ini, pasti di suatu saat nanti kita akan menuainya sendiri....


sumber: https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354

Kelebihan Hati Seorang Wanita


“Sesibuk apapun seorang WANITA, dia tak akan pernah lupa memikirkan orang yang dia SAYANGI..”

maka Ketika LELAKI sudah memiliki kasih sayang seorang WANITA:
Jagalah hatinya.
Jagalah ketulusan kasih sayangnya.
Jagalah perasaannya.
Jagalah bahagianya.
muliakanlah hidupnya.
Dan berusahalah untuk tidak sekali-kali menyia-nyiakan cinta dan keberadaannya.

Buatlah hidupnya merasa lebih berarti ketika bersamamu.
Karena itulah yang akan membuatnya
bahagia dan merasa tenteram hatinya.

sumber: https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354

RENUNGAN SELAMA 17 TAHUN TINGGAL DIKUBURAN


Pernahkah Anda mendengar kisah ini?
Kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun dalam kuburan?

Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan.
Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan itu sendiri.

Bagaimana kisahnya?
Anda mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada.
Ayah dan Ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah.

Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna,
namun orang hanya bisa menilai apa yang tampak.
Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalam kuburan!

Setiap hari, sang anak makan, minum dan tidur di dalam kuburan, yang penuh kegelapan.
Sang Anak juga hanya bisa menjalani apa yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa perlawanan.

Menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke-17,
orang tuanya berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan si pemuda sebagai hadiah ulang tahunnya.

Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia akan mengajukan permintaannya,
ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, tapi apakah orang tuanya benar-benar akan mengabulkan permintaannya?

Hari itu pun tiba. Sang pemuda berulang tahun yang ke-17.
Kedua orang tuanya datang menghampiri dan menanyakan hadiah apa yang ia inginkan.
Sang pemuda menjawab, “Ayah, Ibu… saya tidak meminta banyak, saya hanya minta satu hal..”
sang ibu menjawab:
“Apa, Nak? katakanlah, Ayah dan Ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu.”

Anak: “Ayah dan Ibu berjanji?”

“Tentu, Nak. Ayah dan Ibu berjanji akan memenuhi permintaanmu, selama kami mampu.”

Anak: “Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan.”

“Apa? Apa maksud permintaanmu itu, Nak?”

Anak: “Ayah sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku,
dan hanya itu permohonanku, Yah.”

“Iya, Nak. Ayah sudah berjanji… tapi… tapi… Ayah tidak mengerti, Nak.”

Anak: “Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di sini, tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah atau Ibu membaca Al-Qur'an.
Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan
bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya adalah seperti kuburan.
Saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan, Yah..”

Ayah dan Ibu sang pemuda terdiam.

Anak: “Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah mengajariku bagaimana membaca Al-Qur'an.
Memang rumah ini mewah, besar dan orang-orang melihatnya sebagai istana.
Tapi mereka tidak tahu, bahwa di mata Rasulullah, rumah ini seperti kuburan.
Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji mengabulkan permintaanku, tolong Yah...
Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan.
Ajarilah aku membaca Al-Qur'an, agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Al-Qur'an..”

Renungan di manakah kalian selama ini makan, minum, tidur dan menetap? di rumahkah? di kos kah? di kontrakan kah? atau kah di kuburan?

karena Rasulullah mengibaratkan rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya, seperti kuburan...
Jadi, di manakah sebenarnya kalian tinggal saat ini?

Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.

Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Qur'an ditempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Taala.

Aamiin Ya Rabbal Alamiin..


sumber: https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354

Saat Lamaran Ditolak



Ada seorang Lelaki melamar seorang Wanita yang sangat ia cintai. Namun ternyata sang Lelaki ditolak oleh sang wanita. Akan tetapi, saat itu sang Lelaki tidak menampakkan wajah kesedihan.

Sahabat Lelaki itu yang melihatnya heran dan bertanya; ...Mengapa kamu tidak bersedih !? Bukankah engkau mencintainya dan ingin menjadikannya istri kamu !?

Lelaki itu menjawab; ...Sungguh ini bukan kegagalan, bukan juga kesedihan. Ini petunjuk dan juga karunia Allah Ta`ala. Karena Dia Maha Pemberi Petunjuk jika kita bisa menafsirkannya dengan benar... (jawabnya singkat)

...Aku baru saja kehilangan orang yang tidak mencintaiku, Seharusnya wanita itu yang bersedih karena ia baru saja kehilangan orang yang mencintainya... (sambung Lelaki itu dengan nada Mantap)

Hikmah:
Tuh kan, jadi yang cintanya di tolak tidak usah sedih, apalagi sampai pake acara galau segala.

Kenapa !?
Karena Allah Ta`ala Maha Tahu mana yang terbaik buat hambanya.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354

Minggu, 30 Maret 2014

Pramugari: "Saya Ingin Berhijab, Ustadz..."


01. bulir-bulir airmata pramugari itu mengalir seiring kata-katanya yang terpatah-patah | "aku ingin berhijab tadz" begitu katanya..

02. hari itu 28/02 aku ada di lambung burung besi | melompat dari satu kota ke kota yang lain, sebagaimana biasanya

03. entah mengapa aku tak pernah nyaman berada kecuali di kursi lorong | enggan aku menengok jendela apalagi terjepit di tengah

04. dari tempat dudukku 33F yang artinya tengah pesawat | aku bebas memandangi isinya namun lebih tertarik pada buku yang baru kubeli

05. tak lebih dari 3 hari kubaca, aku sudah sampai halaman 75 | waktu terbaik membaca memang saat terbanng pikirku

06. pramugari melayani penumpang seperti baisa, "nasi ayam atau ikan? mau minum apa?" | pertanyaan sama yang entah berapa kali kudengar

07. aku tak bernafsu makan mengingat lingkar perut yang terus mengkhawatirkan | kuputusan memesan secangkir jus jambu merah kotakan saja

08. ritual penerbangan selesai, akupun larut lagi di lembaran tulisan | tiba-tiba ada pramugari berlutut disampingku seraya ucapkan salam

09. wajahnya penuh kekhawatiran, sepertinya dari tadi dia kumpulkan segenap kekuatan untuk menyapaku | "assalamu'alaikum ustadz.."

09. sebenarnya malu aku dipanggil ustadz, ilmu belum ada apa-apanya | namun menjelaskan ke satu-persatu orang juga menyulitkan

10. "wa'alaikumussalam.. ya mbak?" | lalu dia pun memperkenalkan diri, katanya dia sudah bertanya berkali-kali lewat email belum terbalas

11. begitulah, kondisiku tak memungkinkan menjawab email satu persatu | ada ratusan yang meminta respon via FB, twit, email, mustahil..

13. sebagai pengemban dakwah, penulis, pebisnis, ayah 4 anak dan suami dan manusia biasa | waktu justru hal yang paling sulit dicari

14. pramugari itu kenalkan diri, Putri nama samarannya, dia menanti jawaban | sementara penumpang lain melihatku, membuatku tak nyaman

15. pramugari berbicara serius dengan penumpang bukan pemandangan yang kau lihat setiap hari | karenanya aku terdorong untuk segera jawab

16. "setelah turun saja ya mbak?" | "wah saya terbang balik lagi setelah ini" | "mm.. enaknya gimana ya?" | "boleh minta hp ummi aja tadz?"

17. aku menuliskan sederet nomor buat Putri, "ini mbak, silakan aja kalau mau ngobrol" | Putri pergi dan aku asyik lagi menikmati bukuku

18. tak lama lagi, Putri kembali menghampiriku | "ustadz, boleh ngobrol dibelakang? temen-temen mau menyediakan ruang kok"

19. jadilah aku dan Putri serta pramugari lain berbicara dibelakang kabin pesawat | dan ia pun memulai ceritanya dengan terisak..

20. "dulu saya bangga jadi pramugari, tapi semenjak saya suka denger ceramah dan belajar agama, saya jadi menyesal dan tertekan"

21. "saya nggak bisa menaati Allah dengan berhijab, dan saya sulit untuk shalat tadz.. saya merasa menduakan shalat..."

22. saya mendengarkan, tak memotong, walau pikiran saya berkelebat | bukan saya tak tahu gaya hidup pramugari, namun tetap mendengarkan

23. Putri kembali bercerita keinginannya yang kuat untuk berhijab dan menaati Allah | bahkan selesai bertugas ia mempertahankan berhijab

24. "saya ingin untuk berhenti tadz dari pekerjaan ini, tapi saya dikenai penalti puluhan juta, dan saya bukan orang berada" isaknya lagi

25. "belum lagi orangtua yang malah mendukung dan bangga saat saya menjadi pramugari, saya takut mengecewakan mereka" tangisnya semakin jadi

26. sekitar 10 menit saya mendengarkannya dengan teman-teman pramugarinya jadi saksi bisu | masyaAllah, ada hamba-Mu yang mau taat pada-Mu

27. begitulah hati yang dekat bila sudah mendekat pada Allah | khawatir akan dosanya, takut akan taubat yang terlambat

28. gengsi dan tingginya penghasilan tiada lagi dipedulikan | dia malu saat auratnya terbuka, dia tak mau shalatnya diduakan

29. "apa saya niatkan ke Allah bekerja sampai cukup membayar penalti itu tadz?" tekadnya mantap | masyaAllah..

30. menit-menit berikutnya kugunakan untuk menyemangatinya, dan mendukungnya | juga berbagai alternatif solusi baginya

31. tentang bahwa telah kukirim berbulan lalu surat pada maskapainya untuk memperbolehkan hijab pramugari | tak kunjung direalisasi

32. bahwa kepolisian di negeri ini pun tak mencontohkan kebaikan | memang perjuangan menuju kebaikan akan banyak tantangan

33. aku malu pada diriku sendiri | aku Muslim, namun tak mampu menolong dan berbuat sesuatu untuk menolong saudaraku taat pada Allah

34. sementara isak tangisnya jadi latar nasihatku | tak juga kunjung selesai masalahnya, pramugari itu, Putri, dia ingin berhijab

35. Allah, Allah, kami hamba-Mu memohon ampun | kami hidup di bumi milik-Mu | tapi kami sempitkan jalan orang yang mau taat pada-Mu

36. kami makan rezeki-Mu, kami minta ridha-Mu, kami menyembah pada-Mu | namun kami perhitungan dalam kebaikan yang Engkau perintahkan

37. sekarang kami dasarkan pembukaan undang-undang negeri ini dengan nama-Mu | tapi kami ingkari kewajiban yang engkau wahyukan di kitab-Mu

38. hari ini kepolisian mempersulit kewajiban hijab, demikian pula maskapai penerbangan | besok mudah-mudahan Engkau buka hati mereka

39. dan kami tahu ada ratusan pramugari lain yang rindu taat pada-Mu | berikanlah mereka kekuatan dan keberanian menyuarakan kebenaran

40. dan bagi kami yang mendengar isakan mereka untuk mau taat pada-Mu | mudah-mudahan kami istiqamah dalam mendukung agama-Mu


sumber: https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw

Siapkah Untuk Mati?


1. siapa yang sudah siap untuk mati? | mungkin tak ada satupun mengakui

2. yang lajang bilang ingin menikah baru menemui mati | yang sudah menikah menunggu keturunan barulah rela mati

3. yang beranak beralasan tak ingin menelantarkan anak untuk mati | sementara yang sudah tua lebih lagi takut dengan yang namanya mati

4. selalu ada alasan untuk hidup lebih lama di dunia | kemewahan kemudahan dan yang fana itu memperdaya

5. mengikat hati kita pada satu hal yang lekang dimakan masa | lalu melupakan yang kekal dan yang memberi semuanya

6. kawan banyak tapi umpama buih di lautan | dan gentar telah dicabut dari hati lawan | saat itu dicampakkan pada kita penyakit wahn

7. saat ditanya para sahabat tentang gerangan penyakit wahn | Rasul menjawab "ia adalah cintakan dunia dan takutkan kematian"

8. saat itulah anak, istri, ayah, ibu, niaga, rumah dan tunggangan | semua rezeki yang diberi Allah malah lebih dicintai ketimbang Dia

9. saat kaki terikat pada nikmat dunia dan tangan terbelenggu dosa | saat itu kita buta dari nikmat Allah dan tuli dari seruan surga

10. saat itu batas antara berani dan pengecut jadi kabur | saat itu alasan memimpin untuk lari dari perjuangan

11. aku tak meminta untuk jadi berani untuk maju dalam pertempuran | aku hanya meminta untuk tidak pengecut lari dari pertempuran

12. agar nikmat yang Allah berikan tak jadi fitnah | dan karunia yang Allah berikan bukan jadi masalah

13. selagi lagi kita berpikir siapkah kita akan kematian | hening dalam hati bisu dalam lisan terdiam tak terjawabkan

14. mempersiapkan sesuatu yang takkan pernah siap | namun ia pasti datang tanpa menunggu siap atau tak siap

15. makin banyak yang melekat makin sulit untuk melepas | makin banyak kelalaian makin sedikit bekal perjalanan

16. mati itu bukan soal apa, kapan dan dimana | tapi soal kenapa, bagaimana dan bersama siapa

17. semoga tiada yang ditinggalkan kecuali kebaikan | dan tiada pula yang dibawa kecuali kebaikan

18. semoga yang awalnya tangisan akhirnya senyuman | yang awalnya bersih kembali dalam keadaan lebih bersih

19. dan ketahuilah baik-baik dalam hati | kita bukan manusia pertama yang mati


sumber: https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw

( JODOH ) MEMILIH JODOH TERBAIK PERLU PERBAIKAN DIRI


Sungguh dangkal wanita yang menilai tubuh seksi sebagai aset mahal untuk memikat laki-laki. Dari kebanyakan fakta yang ada, busana seksi hanya dapat memikat kaum Adam berhidung belang,atau minimal lelaki ‘Kurim’ atau kurang iman. Salah besar jika beranggapan jodoh ideal atau berakhlak baik akan datang jika wanita rajin pamer aurat di jalanan.

Wanita dikatakan baik dan dapat dijadikan harapan menjadi istri shalihah dan ibu yang baik bagi seorang anak apabila ia mempunyai sifat malu. Jika malu sudah tidak lagi menjadi karakternya, dalam artian ia rajin pamer aurat, maka bisa dipastikan bahwa ia wanita yang dangkal pemahaman agamanya, dan sedikit sekali pengertiannya terhadap tanggung jawab pada akhirat.

Jika ingin suami yang baik, wanita sangat urgen untuk memperbaiki kualitas dirinya, mempertebal keimanan, memperkuat kewajibannya sebagai muslimah, menjaga akhlak dan menjaga hijabnya, atau menutup auratnya.

Jadikan ketakwaan dan pakaian syar’i untuk menambah matangnya kepribadian, dengan cara seperti ini, Allah akan memudahkanmu mendapat pasangan shalih terbaik menurut-Nya.

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)…’’ (Qs An-Nur 26)

Demikian pula sebaliknya pada lelaki, hal yang sama berlaku untuk mereka jika ingin wanita shalihah sebagai jodohnya kelak, hendaknya mempertebal keimanan dan keilmuwan Agama agar kelak dapat memimpin Rumah tangga secara Islami.

Tinggalkan kebiasaan buruk, mulailah memperbaiki diri mengkaji ilmu Agama, memperbanyak muhasabah pada keduanya agar serius mempersiapkan diri secara mental dan spiritual dalam ketaatan kepada Allah dan Rosul-Nya.

Dan tidak ada kata terlambat bagi yang sudah terlanjur membina keluarga, pertama-tama bersungguh-sunnguh yaitu dimulailah dari diri sendiri bermujahadah / sungguh-sungguh beribadah, memperbanyak doa sehingga dapat dijadikan contoh bagi anggota keluarganya.

Mudah-mudahan Allah mempermudah itikad kita semuanya, menuju perbaikan untuk kehidupan didunia dan akhirat pada rumah tangga kita sekalian, Aamiin Yaa Robbal 'alamiin.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

( MUHASABAH ) HIKMAH DESIRAN HATI DIBALIK SYAIR ABU NAWAS


Pernah Imam Al Ghazali menangis hingga keluar air matanya usai memimpin sholat shubuh. Akhirnya salah satu dari mereka memberanikan diri menghampiri sang guru. “Apa gerangan yang membuat guru menangis,” tanyanya. Mendapat pertanyaan dari seorang muridnya tidak membuat sang guru langsung menjawab, bahkan Imam Al Ghazali memberikan pertanyaan berturut-turut kepada murid yang bertanya tadi. “Kenapa Adam a.s diusir Allah dari surga, kenapa pula dengan iblis, penghuni surga yang kemudian dilaknat Allah dan menjadi ahlunnaar, berapa banyak kesalahan Adam hingga ia harus menerima hukuman itu, berapa banyak pula yang dilakukan iblis.”

Kalaulah Adam yang hanya ‘sekali’ melakukan kesalahan terhadap Allah harus terusir dari surga, sementara iblis yang juga ‘sekali’ kesalahannya dilaknat dan menjadi penghuni abadi neraka. Pantaslah bila Imam Al Ghazali, seorang ahli ibadah, menangis meski didepan muridnya, karena ia tidak bisa membayangkan adzab apa yang akan diterimanya kelak berhadapan dengan Allah di hari akhir dengan wajah penuh dosa. Tidak berlebihan pula apa yang dilakukan Rabi’ah Al Adawiyah, perempuan yang menyerahkan seluruh cintanya kepada Allah selalu merasa dirinya tidak pantas masuk surga dan meminta Allah untuk menjauhkannnya dari sekedar wanginya surga jika ibadahnya dilakukan semata untuk pahala dan surga Allah. Pantas pula jika Muhammad, Rasul Allah, meski dirinya sudah dijamin Allah untuk masuk surga sebelum manusia lainnya tetap sujud setiap malamnya hingga kakinya bengkak.

Pernahkah kita, dalam sehari saja, menghitung berapa banyak perbuatan dosa kita. Baik dosa yang langsung terhadap Allah, maupun dosa yang terkait dengan makhluk lainnya. Sebagai gambaran tentang perbuatan dosa, Rasulullah pernah bersabda bahwa dosa adalah ketika hati menjadi tidak tentram tatkala orang lain menyebutkannya.

Fenomena yang terjadi, banyak orang yang tersakiti dengan tutur kata sarkas dan tidak sopan, pikirkan akibat yang timbul dari kekikiran kita, berbagai perbuatan merusak tak pelak semakin mewarnai tangan-tangan kotor ini. Belum lagi dengan sikap tidak amanah, fitnah, takabur dan dusta. Serta puluhan, ratusan bahkan ribuan atau jutaan lagi perbuatan jahat dan maksiat. Mungkin jika kita mencoba menghitungnya, entah apa yang terbayang tentang tempat kita diakhirat nanti.

Apa yang bisa kita bayangkan ketika suatu ketika semua manusia berkumpul dalam tempat luas yang tak seorang pun punya hak istimewa kecuali dengan izin Allah. Jangankan hak istimewa, pakaian pun tak ada. Yang jelas dalam benak manusia saat itu cuma pada dua pilihan: surga atau neraka. Di dua tempat itulah pilihan akhir nasib seorang anak manusia.

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. 80: 34-37)

( Syair Abu Nawas )

Wahai Tuhan aku tak layak ke surgaMu
Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu
Ampunkan dosaku terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosaku
Dosa-dosaku bagaikan pepasir di pantai, Dengan rahmatMu Tuhanku ampunkan daku

Mulailah bayang-bayang pedihnya siksa neraka tergambar jelas. Kematian di dunia cuma sekali. Sementara, di neraka orang tidak pernah mati. Selamanya merasakan pedihnya siksa. Terus, dan selamanya. Belum saatnyakah kita menangis di hadapan Allah. Atau jangan-jangan, hati kita sudah teramat keras untuk tersentuh dengan kekuasaan Allah yang teramat jelas di hadapan kita.

Imam Ghazali menasehati bahwa kesulitan menangisnya dimana airmata keluar karena takut dengan azab Allah SWT, maka menangislah akan ketidak mampuannya itu.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

( PERNIKAHAN ) MENGGAPAI IMPIAN RUMAH TANGGA SAKINAH DENGAN PASANGAN SHALIH


Memang sah-sah saja kita memiliki idealisme, termasuk idealisme tentang kriteria pasangan. Sayangnya, kebanyakan kita menyangka bahwa sebuah idealisme dapat turun begitu saja dari langit dan menjelma di hadapan kita. Padahal dengan demikian idealisme kita itu akhirnya malah menjadi angan-angan belaka.Idealisme tentang apapun tidak akan terwujud menjadi kenyataan jika tidak diperjuangkan.

Perhatikanlah firman Allah SWT dalam Surat An-Nisaa’ ayat 123: “Pahala dari Allah itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak pula menurut angan-angan ahli kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan niscaya akan diberi balasan dengan kejahatan itu dan dia tidak mendapat pelindung dan tidak pula penolong baginya selain Allah.”

Rumah tangga bahagia yang menjadi syurga bagi penghuninya adalah idaman setiap orang. Tetapi ia akan sekadar menjadi angan-angan bila tidak ada upaya dan perjuangan dari kedua belah pihak -suami-istri- untuk mewujudkannya. Begitu pula halnya dengan keinginan memiliki dan menjadi pasangan ideal yang diidamkan. Ia pun hanya menjadi angan-angan selama kita tidak berusaha memprosesnya menjadi kenyataan. Oleh sebab itulah pernikahan sebenarnya merupakan ladang amal dan jihad bagi orang-orang yang menjalaninya.

Tidak ada manusia yang ma’shum (terjaga dari salah dan dosa) kecuali Rasulullah SAW. Semua manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia yang pada dirinya hanya terdapat kelebihan saja, sebagaimana juga tidak ada manusia yang di dalam dirinya hanya ada kekurangan. Karena itu membayangkan pasangan kita adalah sesosok manusia tanpa cela hanya karena ia ikhwan atau berjilbab, menurut saya adalah pandangan kurang bijak.

Seorang ikhwan atau perempuan berjilbab adalah manusia biasa. Komitmen dan ketaatan mereka dalam beragama adalah suatu bentuk kesungguhan mereka dalam memproses diri menjadi Hamba Allah yang bertaqwa. Dan merupakan hal yang sangat manusiawi jika dalam menjalani proses tersebut terdapat kekurangan-kekurangan. Karenanya menjadi aktifis pengajian atau perempuan berjilbab itu bukanlah berarti mereka berubah menjadi malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan dan tidak pula berarti mereka menjelma menjadi manusia tanpa cela.

Ingatlah selalu bahwa kita menikahi pasangan kita dengan segala apa yang ada pada dirinya berupa kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya untuk disyukuri, kekurangannya menjadi ladang jihad kita untuk memperbaikinya karena Allah. Dengan begitu kita tidak akan mudah kecewa terhadap segala kekurangan yang terdapat pada pasangan kita. Semuanya butuh proses, dan tahapan ketika didalam Syariat Islam tentunya ada standar memilih pasangan shalih demi kebaikan menjalani sunnah Rosulullah SAW seperti berjilbab kemudian komitmentnya, begitupun sebaliknya dengan pihak pria, keduanya harus cinta kepada tegaknya nilai-nilai Iman dan Islam dalam keluarganya karena nikah itu ibadah besar. Bila terdapat Kekurangan yang ada tentulah bisa diperbaiki karena pada hikikatnya kekurangan lebih afdhol diperjuangkan bersama, saling bahu membahu dijalan-Nya. Wallaahu a'lam

sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

Sabtu, 29 Maret 2014

( KEHIDUPAN ) CARA JITU MENGATASI DAN MELAWAN RASA MALAS, BOSAN DLL



Pusat penyakit malas adalah hati. Semua akan dapat diselesaikan dengan menyembuhkan hati. Para Ulama memberikan lima alternatif untuk membenahi hati yang sedang eror; membaca Al Qur’an dengan penuh penghayatan, mendirikan shalat malam, perbanyak zikir, berkumpul dengan orang shaleh dan berpuasa. Hati adalah sentral dari semua organ manusia, ketika ia sudah baik maka seluruh tubuh akan baik begitupun ketika hati masih rusak maka jangan harap organ lain akan baik.

Sering-seringlah berbenah hati, Karena kalau sudah rusak kita akan sulit mengobatinya. Pastikan kondisi hati selalu mood dengan banyak bertaqarrub pada yang Maha Kuasa.

( Pilih kawan bergaul yang shaleh )

“Bergaul dengan tukang minyak wangi, akan terkena wangi. Bergaul dengan tukang las akan terkena baunya juga.” begitulah kiranya pepatah berkata. Pergaulan sedikit banyak mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku seseorang. Ketika kita sedang merasakan penyakit ini, cepat-cepatlah mencari komunitas dan lingkungan yang baik untuk dapat memprotek kita dari segala keburukan yang dapat ditimbulkan olehnya.

( Merubah kebiasaan buruk )

Setiap sesuatu punya sebab akibat. Karenanya, usahakan semaksimal mungkin untuk meninggalkan segala faktor pendorong munculnya kemalasan ini. Tidur-tiduran, menonton film yang kurang bermanfaat, ngerumpi, berleha-leha dan menunda-nunda adalah sebagian aktivitas yang sudah harus menjadi “Black List” dalam agenda hidup kita ke depan.

Tak jarang dari kegiatan baru inilah kita menemukan kegiatan yang sesuai dengan karakter atau menjadi income keuangan kita.

( Target Plan )

Tujuan dan target ibarat peta, tanpanya perjalanan hidup akan terasa hampa dan tak terarah. Sudah seyogyanya bagi seorang yang ingin bangkit dari kemalasan untuk membuat tujuan dan target dalam hidupnya, kalaupun sudah ada ia dapat mengeceknya kembali serta menganalisis kelemahan apa saja yang ia miliki dalam (awakness).

( Doa dari Rasulullah SAW )

Rasulullah SAW pernah memohon dijauhi dari beberapa perkara; kesulitan, kesedihan, lemah, malas, penakut, pelit, banyak hutang, dan tertindas. Tak ada sesuatu yang dijauhi Rasul kecuali memang ia memiliki dampak negative yang luar biasa. Salah satu permhonan Rasul di atas adalah dijauhi dari penyakit malas.

Salah satu doa yang sering Rasulullah SAW panjatkan adalah, “Allahumma inna na’udzubika minal hammi wal hazan wa na’udzubika minal ajzi wal kasal wa na’udzubika minal jubni wal bukhl wa naudzubika min galabatid daini wa qahril rijal”.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

( MUKJIZAT ) KEAJAIBAN DALAM AIR WUDHU


Rasulullah mengatakan bahwa pada hari kiamat nanti, beliau akan mengenali umatnya dari bekas wudhu di wajahnya, sehingga sangat mudah untuk di kenal. Jika di akhirat saja wajah orang-orang berwudhu putih cemerlang maka tentu di dunia pun wajah mereka bersinar. Allah akan menganugerahi kebahagiaan dan ketenangan pada wajah-wajah yang sering berwudhu.

Wudhu merupakan kekuatan pada diri kita. Betapa tidak, dengan berwudhu kita di cintai oleh Allah. Kita juga akan mendapatkan perlindungan dari Allah. Bukankah ini sebuah kekuatan yang Allah berikan melalui wudhu?. Rasulullah telah menyatakan bahwa wudhu memiliki kekuatan, beliau bersabda,” Senjata yang melindungi kamu dari musuh adalah wudhu.” Wudhu juga merupakan salah satu kekuatan untuk menyembuhkan penyakit.

Rahasia selanjutnya yang dikemukakan oleh Shaykh Hisham adalah gerakan tangan dalam wudhu sebagai sumber energy. Menurutnya, ketika kita membasuh tangan, gerakan tersebut mampu menghasilkan sebuah energy. Oleh karena itu, banyak agama atau ajaran lain yang mengikuti cara-cara berwuhdu umat Islam dalam ajarannya.

Benarlah Sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa yang terbaik adalah mengerjakan amal kebaikan sedikit, tapi terus menerus. Suatu amalan akan menjadi bernilai di mata Allah jika kita melakukannya dengan konsisten, meskipun amalan tersebut sederhana. Seperti Bilal yang senantiasa menjaga wudhunya, hingga membuatnya mendapatkan tempat di surga.

“ Perhiasan kaum mukmin itu sebanyak wudhu yang pernah dilakukannya.” -Shahih Muslim.

Dari Abu Nu’am yang meriwayatkan hadits Anas dan memarfu’akannya, “ Jika salah seorang dari kalian demam, hendaklah ia menyiram tubuhnya dengan air dingin selama tiga hari pada waktu menjelang subuh.” Hikmah pengobatan dari air ini yang semakin meyakinkan kita untuk mulai membiasakan berwudhu.

Allah SWT pun menegaskan dalam firman-Nya, “ Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air”. (QS Al- Anbiya :30).

“ Jika seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, ketika ia membasuh wajahnya maka keluarlah dari wajahnya semua kesalahan yang ia lakukan oleh pandangannya bersama tetesan air atau bersama tetesan air terakhir. Jika mencuci kedua tangannya maka keluarlah dari tangannya semua kesalahan yang dilakukan oleh tangannya bersama tetesan air atau tetesan air terakhir. Jika ia mencuci kakinya maka akan keluarlah semua kesalahan yang dilangkahkan oleh kedua kakinya bersama tetesan air atau tetesan air terakhir. Sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR Muslim).


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

( DALIL ) 10 JALAN ALLAH MENGHAPUSKAN DOSA ORANG YANG BERIMAN


Dosa adalah sumber kemalangan hidup, jadi ini penting kita ketahui, dikala setiap kita sebagai manusia biasa pasti melakukan kesalahan. Karena itu, yang perlu dibangun dalam diri setiap muslim, bukan hanya sikap hati-hati menjauhi dosa saja, tapi juga menumbuhkan sikap yang benar tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika dosa itu terlanjur diperbuat. Setidaknya ada 10 jalan dalam Islam, yang bisa mengurangi azab atas dosa yang dilakukan:

1. Taubat

Al-Quran banyak menyebutkan bahwa taubat berfungsi sebagai pengecualian dari ancaman azab yang akan diberikan kepada pelakunya. Seperti disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 160, “Kecuali mereka yang telah bertobat…” juga dalam surat Maryam : 160, Thoha : 82. Taubat yang dimaksud di sini tentu taubat nasuha, yakni taubat yang dilakukan dengan ikhlash dan benar. Taubat yang menjadi penyesalan sekaligus menjadi titik akhir seseorang untuk tidak mengulangi dosa di masa selanjutnya.

2. Istighfar

Allah berjanji akan mengampuni kesalahan-kealahan hambanya selama ia melakukan istighfar dengan sungguh-sungguh. “Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar).” (QS. Al-Anfal : 33). Rasulullah saw. besabda, “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sekiranya kalian belum pernah berbuat dosa, maka niscaya Allah akan membinasakankamu kemudian menggantikan kamu dengan kaum yang lain, yang mereka itu berbuat dosa lantas mereka memohon ampun kepada-Nya dan Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim)

3. Amal-amal kebaikan

Amal-amal kebaikan yang dilakukan soerang muslim bisa dilipatgandakan pahalanya oleh Allah menjadi sepuluh kali lipat atau lebih. Karena itu, amal baik juga bisa menjadi salah atu jalan pengampunan bagi kita, khususnya dosa-dosa kecil. Allah swt, berfirman : “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan perbuatan buruk.” (QS. Hud : 114)

Rasulullah saw bersabda, “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan yang baik karena ia bisa menghapusnya (HR. Turmudzi)

4. Musibah-musibah di dunia

Musibah yang menimpa seorang m uslim, apapun bentuknya, akan menjadi penebus dosanya. Itu akan terjadi bila orang yang tertimba musibah sabar atas musibah. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim menjadi penebus (kafarat) atas dosanya. Bahkan sampai terpeleset kakinya, luka di jemarinya, aapun duri yang menusuknya.” (HR. Muslim) Artinya, musibah datang dari Allah swt adalah bentuk tebusan atas dosa hamba-Nya, hingga dosa itu dihapus oleh Allah swt.

5. Siksa kubur

Azab kubur adalah perkara yang harus diyakini kebenarannya. Ia juga merupakan salah satu jalan pengampunan yang bisa mengurangi azab yang akan ditipakan Allah kepada hamba-hamba-Nya atas dosa yang dilakukannya. Ada dua macam adzab kubur. Pertama, yang dirasakan seseorang selamanya sampai hari kiamat datang. Ini akan diberikan kepada orang-orang kafir (lihat QS. Al-Mu’min : 45-46). Kedua, azab kubur yang waktunya terbatas dan sealah itu berhenti. Yang kedua ini diberikan atas orang yang melakukan dosa-dosa ringan, sesuai dengan tingkat kesalahannya sehingga ia menjadi pengurangatau penebus akan azab yang akan menimpa di akhirat nanti.

6. Do’a dan permohonan ampun dari orang mukmin ang diminta kepada Allah, untuk diberikan kepada pelaku dosa dan kealahan, baik ang masih hidup maupun yang sudah meninggal

Do’a adalah saripati ibadah. Do’a adalah senjatanya orang beriman. Do’a adalah salah satu jalan pengampunan dari dosa-dosa dan kesalahan. Allah swt. berfirman : “Danorang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdo’a : “Ya Tuhan kami beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami…” (QS. Al-Hasyr : 10)

7. Apa yang dihadiahkan seorang muslim yang masih hidup kepada saudaranya yang sudah meninggal, berupa pahala shadaqah dan haji

Para ulama sepakat bahwa seseorang yang telah meninggal masih dapat memperoleh manfaat dari orang yang masih hidup karena dua hal. Pertama, karena sesuatu yang sumbernya dari si mayit sendiri ketika hidup, seperti amal jariyah. Kedua, pahala kebaikan yang diperuntukkan orang yang masih hidup kepada si mayit seperti shadaqah dan haji. Pahala dari amal-amal ibadah fisik seperti puasa sunnah, shalat sunnah, membaca Qur`an, dzikir dan sebagainya, menurut Imam Ahmad dan Abu Hanifah bisa sampai kepada si mayit bila memang diniatkan oleh yang masih hidup untuk si mayit. Sementara mnenurut Imam Syafi’i dan Imam Malik, hal itu tidak bisa dihadiahkan kepada si mayit dan pahalanya tidak akan sampai.

8. Penyelesaian hak sesama manusia di akhirat, setelah mereka menyeberangi shirot (jembatan di atas neraka)

Jalan pengampunan yang lain adalah penyeleaian segala hak dan kezaliman yang terkait antara satu orang muslim dengan saudaranya. Masing-masing saling mengambil hak satu sama lain. Rasulullah saw bersabda, “Apabila orang-orang mukmin itu telah selamat melewati neraka, maka mereka akan ditahan di suatu jembatan antara mereka dan surga. Maka disitulah mereka saling melakukan penuntutan dan pemenuhan atas segala tanggungan sesama mereka selama di dunia. Maka kalau semuanya sudah bebas dari hak-hak saudaranya serta bersih dari dosa-dosa dan kezaliman sesama mereka. Barulah mereka diperkenankan untuk masuk ke dalam surga …” (HR. Bukhori)

9. Syafaat dari mereka yang berhak memberi syafaat

Di antara jalan pengampunan yang lain adalah syafaat yang diberikan oleh orang lain yang mendapat izin dari Allah. Syafaat ini akan dapat meringankan dan membebaskanorang-orang yang seharusnya mendapat siksaan di akhirat. Orang yang diperkenankan memberi syafaat, pertama adalah Rasulullah saw. Selain itu adalah kaum muslimin yang telah mendapat izin dari Allah untuk memberi syafaat. Bahkan dalam hadits yang cukup panjang disebutkan bahwa Allah swt akan memberi syafaat kepada hamba-hamba-Nya. “… Maka para malaikat telah memberi syafaat, para nabi sudah memberi syafaat, dan orang-orang beriman pun memberi syafaat. Tidak ada lagi kecuali Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kemudian setelah itu Allah mengambil sekali genggaman-Nya itu dari neraka orang-orang yang belum pernah membuat kebaikan sekalipun….” (HR. Muslim)

10. Ampunan dan pemaafan Allah SWT diluar syafaat-Nya

Ini adalah jalan pengampunan terakhir, yang bisa mengurangi maupun menghilangkan sama sekali azab yang seharusnya diterima seseorang yang telah melakukan dosa. Allah swt berfirman, “…. dan Dia (Allah) mengampuni segala dosa, selain syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya…” (QS.An-Nisa : 48 dan 116)

Jalan pengampunan ini disediakan oleh Allah swt. Tinggal kini bagaimana kita yang membutuhkan pengampunan itu. Dan sebelum pertanyaan itu kita jawab, renungkanlah firman Allah swt berikut ini: “Dan bersegeralah kamu pada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa….” (QS. Ali Imran : 133)

Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah untuk bertaubat sungguh-sungguh, memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatan dosa, sungguh betapa berlipatganda pedihnya jika penebusan dosa kita sampai diakhirat, akibat kelalaian kita, marilah bersungguh2 bertaubat, perbanyak istighfar hayati dan renungkan sembari minta ampunan sebanyak2nya.

Semoga Allah menolong kita, menguatkan iman dan Islam kita, kita berlindung dan memohon ampun kepada Allah dari segala macam dosa besar, terutama dosa kesyirikan karena dosa syirik dapat membatalkan iman dan Islam kita, jika belum sempat bertaubat. Na'udzubillaah..

Yaa Rabb Sesungguhnya ampunan-Mu sangatlah luas, kabulkanlah doa kami. Aamiin.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

Seorang Wanita


01. wanita disempurnakan dari tulang rusuk karena ia ialah teman | bukan tulang kepala hingga tinggi, bukan tulang kaki hingga rendah

02. karena wanita diciptakan tidak sama maka ia melengkapi | dia kelemahan dari kelebihan lelaki dan kelebihan dari kelemahan lelaki

03. mudah berlinang tangis wanita saat sedih maupun senang | karena itulah dada lelaki dicipta bidang agar dia bersandar tenang

04. lembut lemah wanita tercipta untuk berikan buaian keturunan | maka dia penolong yang menawan bukan lawan tanding yang sepadan

05. lemah lembutnya wanita bisa menguatkan suaminya | untuk bisa berlaku lembut dalam mendidik istrinya

06. sejatinya setiap lelaki berhutang pada rahim wanita | tanpanya tiada kasih sayang dan perantara hidup

07. seorang wanita tidak perlukan lelaki yang pintar mengarang alasan | tapi wanita sangat menghargai lelaki yang berkata lewat perbuatan

08. seorang istri tidak perlukan suami yang pandai membangun argumen | karena yang ia harapkan hanya pengertian dan rasa aman

09. tidak penting logis, fakta akurat dan detail penjelasan | baginya cukup ungkapan sayang dan pelukan yang berikan lindungan

10. bahkan seringkali istri tidak perlukan lelaki yang pintar bicara | lebih berarti seorang lelaki yang pandai mendegar makna

11. karena bahagia bagi wanita bukan masalah fisik lahir | tapi lebih pada yang bisa dirasa dalam hati batin

12. lembutnya istri bukan untuk diinjak melainkan untuk dilindungi | bagai hampar hijau permadani dibawah kokoh rindang pohon berseri

13. bila selama ini wanita menaatimu wahai suami | maka beri juga hal yang mereka sukai agar mereka nikmati

14. wanita dicintai tersebab kelemahannya | karena ia harus dilindungi dan dijaga

16. hargailah wanita, karena hargamu tergantung daripadanya | karena lelaki selalu dilihat dari 3 wanita, istri-ibu-anak perempuannya

17. tugas suami adalah mendidik istrinya agar paham | dan mendidik itu dengan pengertian, bukan suara keras dan ringan tangan

18. bila istri belum memahami maka hendaklah suami bertanya | apa yang salah dari cara didiknya bukan menuntut istrinya

19. bila istri mampu dididik Islami oleh suaminya | bila itu terjadi sungguh surga dibayar dimuka

20. bila istri tiada bahagia bersama kita? | mungkin perlu kembali kita kaji Islam | dan jalan hidup Nabi, agar pandai bahagiakannya 


sumber: https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw

Apakah Kita Siap Menikah?


1. Apakah kita sudah siap menikah? Apa saja yang sudah dipersiapkan? Yang sudah menikah apa yakin rumah tangganya penuh berkah?

2. Bagaimana memantapkan hati menjemput jodoh? Bagaimana membawa keluarga menuju cintaNYA? Caranya adalah dengan 'Mempersiapkan ilmunya' !

3. Ingin jodoh seperti Rasulullah? Belajarlah bagaimana istrinya memuliakan beliau, menjaga, mengurus hingga menjaga keromantisan

4. Tulis ingin jodoh yang seperti apa, lalu pantaskan dan perbaiki diri kita sebagaimana yang ditulis, itulah cara memilih dan menyeleksi 

5. Yang perlu dipersiapkan bukan biaya, tapi ilmu. Kalau ilmu kita sudah punya, apapun dapat kita raih

6. Kaya ilmu, kaya harta, kaya hati yang jadi lebih sabar dan ikhlas. Dan jadilah pribadi yang mau terus berkembang demi pasangan 

7. Belum menikah atau sudah menikah hrs belajar menjadi dewasa, hrs banyak mengesampingkan ego, mau terus belajar, dan siap hadapi tantangan

8. Ilmu apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menjemput jodoh?

9. Apa yang harus dilakukan dalam proses mengamati calon jodoh? 

10. Apa yang boleh tidak boleh dalam proses taaruf? 

11. Bagaimana menjalankan rumah tangga impian yang penuh cinta?

12. Semakin baik usaha dan doa kita menjemput jodoh, maka Allah akan semakin memberikan yang terbaik. Janjinya tak pernah ingkar :')

13. @HijabAlila mempersembahkan: #ATM: Amati Taaruf Menikah 18 Mei 2014 Jam 8-5 sore with @felixsiauw Ust Nurul Huda @teukuwisnu2 @oki_setiana @yuliarachman

14. Ada ustadz @Felixsiauw yang akan menitipkan pesan indahnya kehidupan pernikahan islami 

15. Ustad Nurul Huda yang akan membimbing kita bagaimana proses menggapai cinta 

16. @oki_setiana yang akan sharing kisah taarufnya, bagaimana penantian cintanya berakhir pada sang suami :')

17. @Teukuwisnu2 akan berbagi tentang dirinya yang kini senang mengkaji ilmu agama, sebagai bekal suami soleh dan rumah tangga bahagia :')

18. Mba @yuliarachman akan menitipkan pada kita hikmah cerita cintanya, kini membuatnya semakin dekat pada Sang pemilik cinta :')

19. Acara #ATM akan dipandu oleh Mas @BriliAgung penulis buku: Jangan Bodoh Memilih Jodoh dan Mencintai Tak bisa Menunggu :'D

20. Yuk Jadilah muslim/muslimah yang terus semangat belajar, semoga Allah menghadiahkan kita cinta terindah sebagai bekal ke Surga o:)

21. Daftar #ATM - Amati Taaruf Menikah 18 Mei 2014 Ketik Nama BNI/BCA/Mandiri SMS ke 085714445670


sumber:https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw

Andai Lelaki Tahu


Andai lelaki tahu...
Apabila seorang perempuan jatuh cinta
Lelaki itu tidak semestinya punya segalanya ;
Tetapi lelaki itu adalah segalanya di hatinya

Andai lelaki tahu...
Apabila seorang perempuan itu mengalirkan air mata
Itu bukan bermakna dia lemah ;
Tetapi dia sedang mencari kekuatan untuk terus tabah mencintai
lelaki itu

Andai lelaki tahu...
Apabila seorang perempuan marah
Memang dia tidak mampu mengawal perasaannya ;
Tetapi percayalah, itu maknanya dia sangat mengambil berat dan
menyayangi lelaki itu
Lihat saja pasangan yang baru bercinta
Mereka jarang bertengkar, Akan tetapi percayalah ...
Semakin bertambah sayang mereka pada seseorang
Maka akan semakin banyak pula sesuatu yang terjadi

Andai lelaki tahu...
Apabila perempuan cerewet
Dia tidak pernah bermaksud untuk membuat anda risih ;
Tetapi dia mahu lelaki mengenalinya dengan lebih dekat

Andai lelaki tahu...
Apabila perempuan berkata dia mau kamu berubah,
itu bukan bermakna dia tidak mahu menerima kamu apa adanya ;
Tetapi dia mau menjadikan anda lebih baik
Bukan untuk dirinya tetapi untuk masa depan anda

Andai lelaki tahu...
Apabila perempuan cemburu dan tidak percaya kamu
Bukan bermakna dia tidak sayang ;
Tetapi dia terlalu menyayangi kamu dan masih mengangap kamu
anak kecil yang masih memerlukan sepenuh perhatian
Terkadang dia terlalu risau sekiranya terlalu percaya
Kamu akan mengkhianati kepercayaan yang diberi
Naluri keibuannya sangat kuat
Dia hanya mengharapkan yang terbaik untuk kamu


sumber: Sebelum Engkau Halal Bagiku

Jumat, 28 Maret 2014

Fase Kebangkitan Khilafah


1. pernahkah kita membayangkan bahwa pada satu masa yang panjang | kaum Muslim di seluruh dunia pernah bersatu padu dalam satu ummat?

2. ummat Muslim bersatu dalam kurun waktu sekitar 1300 tahun | bermula dari kepemimpinan Rasulullah pada 622 M dan berakhir pada 1924 M

3. terbayangkah kita kekuatan ummat Muslim bila mereka bersatu? | Allah limpahkan berkah pada mereka dan kebaikan dunia-akhirat

4. dengan pemimpin yang satu, kepemimpinan yang satu, bendera yang satu | aturan yang satu, rasa yang satu, dan komando yang satu

5. masa-masa bersatunya Muslim itulah masanya Khilafah Islam mewujud | dengan Khalifah sebagai pemimpin yang melindungi ummat Muslim

6. pada masa itu darah dan kehormatan kaum Muslim dilindungi | begitupun dengan darah dan harta kaum kafir didalamnya

7. bahkan saat Khilafah lemah karena konflik internal-eksternal | Khalifah yang saat itu dijuluki "Sick-Man of Europe" masih punya taji

8. misal, pada 1889 Henri de Bornier berencana mementaskan drama | bertajuk "Muhammad atau Kefanatikan" yang isinya menghina Nabi

9. maka Khalifah Abdul Hamid II melalui duta di Paris Es'at Pasha | meminta agar drama tendensius itu dibatalkan pementasannya

10. setelah keberatan dan protes dari Khalifah diberitahukan | PM Prancis Charles de Freycinet melarang drama itu pada 1890

11. dilarang di Prancis Henri de Bornier rencana mementaskan di Inggris | sekali lagi Khalifah meminta pemerintah Inggris melarangnya

12. Inggris menolaknya dengan alasan tiket-tiket telah dijual | dan pembatalan itu bertentangan dengan prinsip kebebasan yang diyakininya

13. mendengar jawaban itu Khalifah Abdul Hamid II lalu menyampaikan | bila Inggris tetap bersikeras atas pernyatannya maka

14. Khalifah Abdul Hamid II lalu berucap | "saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengumumkankan.."

15. "..bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasulullah kami! saya akan kobarkan Jihad Al-Akbar" (Khalifah Abdul Hamid II)

16. dengan itu Inggris pun membatalkan niatnya mementaskan drama | begitulah kesatuan Muslim dapat menjaga kehormatan mereka

17. Bosworth pada 1970 berkomentar tentang hal ini dalam bukunya | "A Dramatisation of the Prophet Muhammad's Life" hal 116

18. "Since Bornier's time, no major European dramatist seems to have essayed a play on the life of the Prophet" (Bosworth, 1970)

19. beginilah pemimpin seharusnya melindungi kehormatan Muslim | tidak seperti sekarang saat penghinaan pada Nabi begitu marak

20. Khalifah Abdul Hamid II yang memimpin Khilafah adalah Khalifah terakhir | namun walau lemah Khilafah tetap disegani bangsa Eropa

21. ini membuktikan bahwa pemimpin yang amanah yaitu Khalifah | hanya akan bersinar dalam sistem yang amanah yaitu Khilafah

22. yaitu pemimpin Muslim dan bertindak berdasarkan Islam | pemimpin Muslim dan berdasar pada Al-Qur'an dan As-Sunnah

23. Rasulullah tinggalkan 2 hal yang takkan sesat bila kita memegangnya | 2 hal itu adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah

24. maka harusnya Al-Qur'an tidak hanya dijadikan panduan bagi pemimpin | tapi juga jadi panduan dalam sistem kepemimpinan kaum Muslim

25. hanya dengan pemimpin amanah Khalifah dan sistem kepemimpinan amanah Khilafah | kehormatan kaum Muslim akan terjaga mulia

26. kabar baiknya, Rasulullah mengabarkan bahwa Khilafah dan Khalifah | yang berdasar manhaj kenabian ini akan bangkit sekali lagi

27. "..kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian" (HR Ahmad)

28. maka bagi kitalah diamanahkan dan diberikan kehormatan perjuangan ini | akan kembalinya Khilafah yang menaungi ummat Muslim

29. Khilafah, sistem kepemimpinan Islam yang amanah | yang hanya membolehkan pemimpin beriman amanah yang naik, tidak selainnya

30. dengan sistem kepemimpinan Khilafah | Khalifah akan menerapkan syariah bagi seluruh ummat | insyaAllah keberkahan bagi semuanya


sumber: https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw

( TELADAN ) MENJADI BERKILAU KETIKA ADA DAN KETIKA TIADA


Di saat setiap orang menjauh melihatmu dalam kesedihan, Di masa semua orang meninggalkan dirimu dalam kesendirian Terasa semakin berat bebanmu… 
Terasa semakin sesak dadamu…
Menghadapi cobaan…
Di waktu setiap desah nafasmu terasa berat karena kepedihan Dikala setiap tetes airmata yang kau tahan karena mencoba bertahan Semua akan ada akhirnya…
Semua akan membuatmu berlapang…
Menghadapi cobaan…

Diantara karunia Allah yang sangat besar bagi setiap hambaNya yang mukmin adalah Dia menjadikan semua musibah yang menimpanya sebagai kaffarat (pengampunan) bagi dosa dosanya dan sebagai pencuci dari setiap kesalahan dan dosa.

Dari Abi Said dan Abu Hurairah Ra, bahwamereka mendengar rasulullah SAW bersabda,” Tidaklah seorang mukmin ditimpa oleh kepayahan dan sakit, penderitaan dan kesedihan atau kegalauan yang mendera kecuali Allah menghapus kesalahannya dengan semua itu. (HR bukhari)

Sabarlah atas kepayahan hidup , karena Allah SWT sengaja menjadikan demikian (kepayahan itu) sehingga manusia rindu akan surga yang tidak ada kesedihan dan rasa sakit serta tidak ada penderitaan. Meskipun hidup ini penuh dengan cobaan dan bala (penderitaan), tapi kita lihat banyak manusia yang tergila gila dengan dunia ini seolah olah mereka akan kekal selama lamanya. Jika Allah menghendaki hidup ini enak dan mudah, tentunya sudah pasti Allah akan memberikannya kepada para Nabi dan para Rasul serta kaum mukminin.

“Dari Muadz bin Said dari bapaknya, ia berkata, Aku bertanya,” Wahai rasulullah, siapa yang paling berat cobaannya?” Rasulullah SAW menjawab ,” Para Nabi, kemudian orang orang yang lebih rendah derajatnya darinya, dan seterusnya. Seseorang dicoba tergantung kadar keimanannya. Jika agamanya kuat, maka cobaannya pun semakin berat. Jika ia masih punya agama walau sedikit, maka masih akan dicoba sesuai kadar agamanya itu. Cobaan itu akan terus menerus menimpa hamba Allah sehingga ia berjalan di muka bumi ini tanpa kesalahan sedikitpun.” (HR Attirmidzi, shahih)

Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata,” Rasulullah SAW bersabda : “Perumpamaan seorang mukmin seperti tanaman, dimana angin terus menerus menerpanya, dan seorang mukmin akan terus menerus ditimpa musibah, dan perumpamaan orang munafik seperti tanaman padi, ia tidak pernah runtuh sampai ia dipanen.” (HR Muslim)

Sebelum mencapai puncak kearifan, Imam al-Ghazali terlebih dahulu bermujahadah dengan berat. Beliau mengembara menuntut ilmu, beribadah dengan penuh kekhusyuan, kadang bertafakur seorang diri. Kegelisahan jiwanya dalam mencari kebenaran membuat seorang dokter memvonisnya menderita penyakit saraf kronis. Biarpun begitu, Allah tidak menyia-nyiakan usahanya itu. Kemudian, menunjukkan jalan yang benar ke arahnya. Dari sanalah karya-karyanya yang tercetak hingga kini bermunculan; Ihya Ulumuddin, Mungidz min Dhalal, Tahafut al-Falasifah, Kimya as-Saadah, dan sebagainya.

Imam Ibnu Taimiyah – seorang ulama besar pengusung panji kebenaran dan ketakwaan – menyelesaikan beberapa karyanya di dalam penjara. Ketika penguasa dzalim menyingkirkan penanya, beliau tetap menulis walaupun dengan arang. Kita hanya tahu kitab Majmu Fatawa itu tebalnya satu setengah meter, tapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya sebagian besar buku itu ditulis ketika beliau berada dalam penjara.

Sayyid Quthb mampu menuliskan karya terbesarnya, Tafsir Fizhilalil Quran, ketika dalam keadaan terhimpit penderitaan. Di siksa dalam penjara lantas dihukum mati. Di dalam penjara itu juga, beliau menulis sebuah buku kecil yang konon adalah buku the best of best seller di Timur Tengah yaitu Ma’allim fith Thariq.

Prof. HAMKA adalah sosok ulama yang senantiasa konsisten di jalan Allah, mampu menyelesaikan kitab tafsirnya yang paling fenomenal dan berjilid-jilid tebalnya, Tafsir al-Azhar, ketika beliau berada di dalam penjara.

Ketika tegar dijalan-Nya walau tempaan mendera, dimana hati yang redho, dan ikhlas menjalani tanpa adanya kesempatan buruk sangka kepada Allah yang maha bijaksana dan sangat kuasa. Maka disanalah ada kemenangan yang dekat yang dampaknya bermanfaat tidak hanya berkilau didunia namun diakhirat.

“…Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. al-Fath: 18).

( Informasi ) Kajian Ilmiah "Peristiwa penting yang patut diketahui pada Akhirzaman menurut Hadits"Pembicara :Ust. Abu FatiahUst. Abdurrochim Ust. Haris Amir Falah 
Ahad, 28 Jumadil Awal 1435 H | 30 Maret 2014 Jam. 08.00 s/d selesaiMasjid Al Muhajirin. Jl. Dr. Semeru Raya No. 1 Grogol, Jak-Bar. Konfirmasi : 021-5602444


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

( TADABBUR ) PELAJARAN DARI KISAH BURUNG HUD-HUDNYA NABI SULAIMAN ALAIHISSALAAM


"Mengapa aku tidak melihat hud-hud?..." (An Naml: 20) Ketika melakukan inspeksi pasukan, Nabi Sulaiman tidak melihat burung hud-hud, sehingga beliau menanyakannya kepada anggota pasukan yang lain. Ini adalah pertanda betapa Sulaiman amat memperhatikan semua rakyatnya, meski dari golongan papa sekalipun. Burung hud-hud adalah burung kecil yang hampir tak kelihatan di antara lautan rakyat beliau. Apalah lagi kerajaannya meliputi alam manusia, jin dan hewan. Subhanallah.

Sungguh amat jauh berbeda dengan kondisi para penguasa sekarang. Ada orang yang baru diberi wewenang untuk menye-lenggarakan kontrak kerja sebuah proyek. Ia cuman membawahi sekian ratus pekerja dengan devisi pekerjaan masing-masing. Mungkin -dan ini kebanyakan terjadi- orang yang diberi kuasa tersebut tidak mengetahui sama sekali perihal orang-orang yang dipimpinnya, apatah lagi kesulitan-kesulitan yang dialami masing-masing karyawan.

Ada orang yang diberi amanat untuk mengembangkan suatu metode pengajaran. Dengan tidak mengetahui dan memeriksa terlebih dahulu sistem pengajaran Islam, mereka serta merta menuduh bahwa materi-materi keislaman tak lagi relevan bagi kemajuan zaman, maka ia harus ditinggal-kan atau maksimal diberikan dengan waktu yang amat singkat. Akhirnya orang tua atau keluarga -yang nota bene banyak belum me-mahami Islam- dibebani untuk memberikan pendidikan Islam. Hasilnya pasti bisa ditebak. Anak-anak menjadi liar, jauh dari agama dan menghalalkan segala cara.

Nabi Sulaiman tidak dengan keputusan akhir sebelum beliau sendiri mendengar alasannya. "Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud)," (An Naml: 22) (Hud-hud) berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya." (An Naml: 22)

Seorang Nabi Sulaiman pun tidak mengetahui kerajaan Saba', padahal kerajaan itu cukup dekat. Hal yang sama juga dialami oleh nabi Ya'kub. Beliau tidak mengetahui di mana tempat Nabi Yusuf, puteranya tercinta yang dibuang oleh para saudaranya. Demikian pula Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau tidak mengetahui kabar langit tentang fitnah keji yang menimpa Aisyah isteri tercinta, sehingga terpaksa beliau memulangkannya kepada Abu Bakar Ash Shiddiq, orang tuanya.

Jika para rasul dan nabi Allah tidak mengetahui masail ghaibiyah, apalah lagi dengan orang biasa lainnya. Hal ini sebagai motivasi agar makhluk tidak bergantung kepada makhluk lainnya. Mereka seyogyanya mengembalikan semua persoalan kepada Allah, Tuhan semesta alam. Sebuah teladan yang indah ketika hud-hud yang mungil, dengan tegas mengatakan kepada Nabi Sulaiman: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya." Dan Nabi Sulaiman pun tidak mengingkari ucapan tersebut.

Ada yang serta merta menuduh bahwa orang-orang yang berusaha menjalankan Islam secara sempurna sebagai ekstrimis, fundamentalis dan berbagai tuduhan lain yang menyudutkan. Atas dasar apa mereka menilai orang-orang yang berusaha lurus itu sebagai para ekstrimis atau fundamentalis? Sudahkah diteliti secara benar? Betulkah dalam menilai tidak disertai unsur dengki dan benci? Berapa banyak korban -baik secara kejiwaan atau nyawa- dari tuduhan yang keliru itu? Tidakkah lebih baik bagi para penguasa untuk selalu memperhatikan dan mengayomi rakyat, daripada menyebar-kan tuduhan dan mata-mata di banyak tempat? Adapun Nabi Sulaiman, beliau menegaskan kepeduliannya kepada rakyat kecil dengan mengatakan: "Mengapa aku tidak melihat burung hud-hud?" "Apakah dia termasuk yang tidak hadir?" (An Naml: 20)

Nabi Sulaiman tidak memutuskan suatu hukum kecuali berdasarkan ilmu dan bukti nyata. Beliau tak langsung menvonis, tapi terlebih dulu menanyakan keberadaan hud-hud. Mungkin pandangan beliau yang kurang jeli atau terhalang sesuatu sehingga tidak melihatnya atau bisa jadi burung itu terkena musibah sehingga berhalangan hadir. Agar tak menghukumi sesuatu secara gegabah itulah, maka beliau menanyakannya terlebih dahulu.

Semoga bermanfaat untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, aamiin.



sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839