Rasulullah mengatakan bahwa pada hari kiamat nanti, beliau akan mengenali umatnya dari bekas wudhu di wajahnya, sehingga sangat mudah untuk di kenal. Jika di akhirat saja wajah orang-orang berwudhu putih cemerlang maka tentu di dunia pun wajah mereka bersinar. Allah akan menganugerahi kebahagiaan dan ketenangan pada wajah-wajah yang sering berwudhu.
Wudhu merupakan kekuatan pada diri kita. Betapa tidak, dengan berwudhu kita di cintai oleh Allah. Kita juga akan mendapatkan perlindungan dari Allah. Bukankah ini sebuah kekuatan yang Allah berikan melalui wudhu?. Rasulullah telah menyatakan bahwa wudhu memiliki kekuatan, beliau bersabda,” Senjata yang melindungi kamu dari musuh adalah wudhu.” Wudhu juga merupakan salah satu kekuatan untuk menyembuhkan penyakit.
Rahasia selanjutnya yang dikemukakan oleh Shaykh Hisham adalah gerakan tangan dalam wudhu sebagai sumber energy. Menurutnya, ketika kita membasuh tangan, gerakan tersebut mampu menghasilkan sebuah energy. Oleh karena itu, banyak agama atau ajaran lain yang mengikuti cara-cara berwuhdu umat Islam dalam ajarannya.
Benarlah Sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa yang terbaik adalah mengerjakan amal kebaikan sedikit, tapi terus menerus. Suatu amalan akan menjadi bernilai di mata Allah jika kita melakukannya dengan konsisten, meskipun amalan tersebut sederhana. Seperti Bilal yang senantiasa menjaga wudhunya, hingga membuatnya mendapatkan tempat di surga.
“ Perhiasan kaum mukmin itu sebanyak wudhu yang pernah dilakukannya.” -Shahih Muslim.
Dari Abu Nu’am yang meriwayatkan hadits Anas dan memarfu’akannya, “ Jika salah seorang dari kalian demam, hendaklah ia menyiram tubuhnya dengan air dingin selama tiga hari pada waktu menjelang subuh.” Hikmah pengobatan dari air ini yang semakin meyakinkan kita untuk mulai membiasakan berwudhu.
Allah SWT pun menegaskan dalam firman-Nya, “ Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air”. (QS Al- Anbiya :30).
“ Jika seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, ketika ia membasuh wajahnya maka keluarlah dari wajahnya semua kesalahan yang ia lakukan oleh pandangannya bersama tetesan air atau bersama tetesan air terakhir. Jika mencuci kedua tangannya maka keluarlah dari tangannya semua kesalahan yang dilakukan oleh tangannya bersama tetesan air atau tetesan air terakhir. Jika ia mencuci kakinya maka akan keluarlah semua kesalahan yang dilangkahkan oleh kedua kakinya bersama tetesan air atau tetesan air terakhir. Sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR Muslim).
sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839
0 Komen:
Posting Komentar
Gunakan kata-kata yang sopan ya...