Suatu ketika saya berpikir untuk membebaskan diri dari finansial yang selalu diberikan orang tua. Bukan karena tak senang diberi, tapi kasihan rasanya jika Abah dan Ibu terus-terusan mengeluarkan biaya untuk saya. Berpikir! Berfpkir! Berfpkir! Aha… Gimana kalau saya coba berbisnis! Tring tring tring… banyak ide bermunculan untuk memulai bisnis apa yang bisa saya geluti.
Dari kerumunan ide yang berkecamuk, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan bisnis AVAIL yang sempat tersendat selama KKN. Namun yang menjadi masalah adalah, saya tidak punya modal sepeserpun untuk memulai bisnis ini. Jangankan buat modal, untuk sehari-hari saja kadang masih kurang. He…
Ditengah kegalauan itu, tak sengaja saya bertemu dengan Teh Ida, sahabat saya yang sangat mengagumi ustadz Yusuf Mansyur. Kala itu Teh Ida membawa buku karya Ustadz Yusuf Mansyur yang berjudul “Undang Saja Allah”.
Tertarik dengan judulnya, akhirnya saya meminjam buku itu dari Teh Ida dan melalap habis dalam waktu satu hari satu malam.
Satu kata yang masih terngiang dari buku itu adalah “Serahkan semua urusan kepada Allah dan berikan pinjaman yang terbaik kepada-Nya. Maka Allah akan membalas 10 kali lipat kebaikan bahkan lebih”.
Tring!!! Ide kembali menggelayuti fikiran… Saya butuh modal Rp. 6.000.000, berarti saya harus bersedekah Rp. 600.000. Langsunglah saya ke ATM untuk mengecek uang yang tersedia di rekening. Wah… ternyata Cuma ada Rp.500.000 kurangnya Rp.100.000. Gak papa deh, namanya ikhtiar.
Ketika saya kembali ke rumah dan memasukkan uang kedalam amplop, kakak saya bertanya, “Uang buat apa itu?” Saya hanya menjawab, “Buat 5 orang anak yatim, Teh.” Kakak saya hanya tersenyum dan berkata, “Ooooohhh… kalau begitu, nitiplah Rp. 100.000,” sambil mengeluarkan uang dari dalam dompetnya.
Alhamdulillah… Jadi pas deh Rp.600.000.
Tinggal menunggu balasan dari Allah Allah maha cepat perhitungannya, dalam waktu kurang dari 2 minggu Allah membalas sedekah saya 10x lipat menjadi Rp.6.000.000.
Nominal yang belum pernah saya miliki sebelumnya.
Dan perantara ganjaran itu adalah kakek saya yang merupakan seorang pensiunan Pengawas SD, yang jumlah tabungannya cukup banyak dan belum terpakai. Allah menggerakkan hati kakek, sehingga kakek mau memberi uang sebanyak itu untuk saya. Barokallah fii umrik, Kek…
Allah berfirman :
لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ“
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “ ( Al Baqarah : 93 )
JANJI ALLAH terhadap orang yang bersedekah dan sebaliknya selain itu hanya ada janji setan yang membuat tipu daya dalam hati agar membatalkan niatan sedekah kita
Allah Ta'ala berfirman,
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 268)
sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839