Jumat, 07 Februari 2014

Tazkiroh Pagi


Kisah singkat Tokoh-tokoh Islam menjelang kematiannya

Harun ar-Rasyid
Diceritakan bahwa Harun ar-Rasyid memilih kain kafan menjelang kematiaannya. Dia menatap kain-kain itu seraya melantunkan ayat "Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daru padaku"[Q.s Al Haqqah:28]

Al Ma'mun
Al-Ma'mun menebarkan pasir dilantai lalu berbaring dia atasnya, dia berdoa, "Wahai yang kerajaan-Nya tidak pernah lenyap, kasihanilah orang yang kerjaannya telah lenyap"

Al-Mu'atshim
Menjelang kematiannya al-Mu'tashim mengatakan, "Seandainya aku tahu usiaku sependek ini, tentulah aku tidak mau melakukan (keburukan)!"

Salman al Farisi r.a:
Salman r.a menangis menjelang wafatnya. Dia pun ditanya "Apa yang membuatmu menangis?"

Dia menjawab "Aku tidak menangis karena sedih meninggalkan dunia, melainkan Rasulullah SAW dulu berpesan kepada kami hendaknya persediaan kami untuk menyambungkan hidup seperti bekal pengendara"

Sesudah wafat, semua peninggalannya Salman diperlihatkan ternyata, nilai totalnya hanya beberapa belas dirham atau dua puluhan dirham atau tiga puluhan dirham [H.R Ahmad]

Bilal ibn Rabah r.a:
Ketika Biala r.a sedang sekarat menjelang wafatnya, istrinya berkata lirih, "Alangkah sedihnya aku".

Bilal r.a menukas, "Alangkah bahagianya aku. Esok aku akan bertemu dengan para kekasih ;Muhammad dan golongannya."

Imam Syafi'i:
Al Muzni menjenguk Imam Syafi'i yang sedang sakit menjelang wafatnya. Dia bertanya kepada "Bagaimana keadaan keadaanmu, wahai Abu Abdillah?"

Imam Syafi'i menjawab, "Keadaanki seperti orang yang sedang berangkat meninggalkan dunia, berpisah dengan kawan-kawan, menjumpai keburukan amalku, meminum gelas kematian dan kembali kepada Allah SWT., sementara aku tidak bisa mengucapkan selamat kepadanya, ataukah menuju neraka sehingga aku bisa mengucapkan belasungkawa kepadanya."

Lantas dia bersenandung,

Ketika hatiku menderita dan jalannya sempit
Kujadikan harapanku pada Mu sebagai anak tangga
      Dosaku amatlah besar dibandingkan ampunan-Mu
      Oh Tuhanku, ternyata jauh lebih besar ampunan-Mu
Engkau memiliki ampunan atas dosa-dosa
Senantiasa Engkau Pemurah dan maafkan banyak hingga tak bersisa
       Andai bukan karena Mu, ahli ibadah tak ditipu iblis
       Bukanlah makhluk Mu itu perdayai Adam dengan sadis?

[Syaikh Majdi Muhammaf asy-Syahawi dalam buku Sakaratal al Maut, Wa'izhah al-Maut Wa syada Iduhu]

Betapa mulianya akhlaq para sahabat sampai menjelang kematiannya, marilah kita belajar lagi bagaimana mereka dalam menjalani kehidupan mereka sehingga kita memiliki pemahaman kematian yang sebaik sahabat.

Wallahu'alam.

Cooming soon.
USC [UNJ Sirah Community]
"Dari Sejarah menjadi Hikmah"

0 Komen:

Posting Komentar

Gunakan kata-kata yang sopan ya...