Senin, 26 Desember 2016

Ngobrol Masalah Pemimpin (1)

Hasil gambar untuk pemimpin

Assalamu'alaikum yaa akhi yaa ukhti ~

Setelah sekian lama ane gak bikin postingan di blog rohis kali ini, akhirnya ane datang kembali~  Tulisan ini muncul di pikiran ane setelah “ikut" Tafakur Alam 2016 nih u,u

Inspirasi itu datangnya bisa dari mana aja loh, contohnya yang mau disampein sekarang. Hal ini muncul ketika terjadi sedikit keributan u,u

Jadi kelamaan dipembukaannya wkwk.
Dalam menjadi seorang pemimpin yang baik, tentu hal ini mungkin membantu. Memimpin itu mudah ketika kita mengerti bagaimana caranya menjadi pemimpin. Dan hal itu akan terlihat indah ketika sebuah organisasi terorganisir begitu rapih dan terarah. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin. Dimulai dari bagaimana cara agar para pasukan (re:anggota) mau mengikuti pemimpinnya. Mungkin ini beberapa alasan mengapa pasukan mengikuti pemimpinnya.

1. Ditakuti
Oke ini yang pertama. Ketika pemimpinnya menyeramkan. Memberikan hukuman ketika tidak mengikuti aturannya tentu anak buahnya selalu “mentaati” apa yang diperintahkan. Organisasi mungkin akan terlihat berjalan baik, tetapi hanya saat ada pemimpin disekitarnya. Ketika pemimpinnya pergi sesaat, bubarlah semua pasukannya. Pas diliatin, rajin tuh bersih bersih masjid eh pas pemimpinnya ilang dikit udah tuh pada tidur tiduran. Paling sih kalo di organisasi yang gak wajib diikuti punya pemimpin kaya gini ya pasti pada pergi.

2. Dihormati
Yang kedua, dihormati. Pemimpin yang kaya gini tentu orang yang baik. Selalu menyapa teman-temannya, menanyakan kabar dan menebar senyuman indahnya. Pemimpin yang kaya gini biasanya juga sering nolong teman temannya dan pasukannya. Jadi saat dia lagi memberikan arahan ke anggotanya tentu mereka menyambut baik dan melakukannya dengan senang hati.

3. Dicintai
Nah ini yang terakhir. Ya ini semua teruntuk “the baper” :v Karena cinta, gunung ku daki lautan ku sebrangi. Walau kaki sudah tak sanggup melangkah pergi, selagi masih ada cinta didalam hati, tangan kan ku gunakan sebagai pengganti kaki :v (apa ini)

Ya begitulah. Saat pemimpinnya dicintai mau disuruh apa aja mau. Bahkan mengorbankan apapun demi memenuhi keinginan sang pemimpin alias pencuri hati. “Kamu sekretarisnya kan? Proposalnya bisa selesaikan besok nggak?” , walau belum dikerjakan sama sekali. Sang anggota ini pasti akan berusaha menyelesaikan walau malam memaksa mata memejam.

Sebenernya sih ini gak harus antara ikhwan-akhwat. Mungkin ikhwan ke ikhwan juga bisa, (bukan gay), Karena sesungguhnya antara pemimpin dan anggotanya adalah seorang teman, seseorang teman(muslim) antara satu dengan yang lainnya adalah saudara. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.

Dan juga mungkin bukan pemimpinnya yang dicintai, tapi Allah SWT lah yang ia cintai. Jadi karena mereka mencintai Allah apapun yang diperintahkan tentu ditaati ^^

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan ulil amri di antara kalian.” [An-Nisaa: 59]

Nah, selanjutnya gimana sih biar kita bisa dihormati dan juga dicintai?
Tentu, jadilah pemimpin yang baik hati. Bukan menyuruh tetapi mengajak, bukan memarahi tetapi menasehati, bukan diam saja ketika yang lainnya bekerja, bukan juga bekerja sendiri. Selalu tersenyum dihadapan anggotanya, dan memberikan arahan yang masuk akal dan berbicara dengan lemah lembut sehingga tidak menyakiti hati yang mendengarnya. Mengakui kesalahan ketika diperbuat dan juga meminta maaf. Seperti halnya yang dilakukan Umar bin Khatab ra. saat ia membuat peraturan tentang mahar agar tidak lebih dari 40 uqiyah, lalu ada seseorang wanita yang menegurnya mengapa hal yang tidak diharamkan Allah akan diharamkan oleh Umar, wanita tersebutpun membacakan surah an-Nisa ayat 20. Dan hingga saat ini perkataan Umar itupun terkenal "Wanita itu benar, dan Umar salah"

Bersambung di lain hari~
mungkin segini dulu ada manfaatnya, mungkin ~

(pr/26)

0 Komen:

Posting Komentar

Gunakan kata-kata yang sopan ya...