Senin, 31 Maret 2014

MEMBANGUN KELUARGA SEBAGAI TEMPAT HATI BERLABUH


Sebuah keluarga yang menentramkan menjadi impian bahkan bagi seburuk- buruk manusia. Disanalah dia tercetak menjadi pribadi seperti apa, dan tergambar dengan bagaimana cara dia menghadapi hidup dan kehidupannya selanjutnya. Dan hanya keluarga yang memiliki dan melandaskan segalanya hanya kepada Allah SWT sajalah, yang akhirnya akan menemukan arti sejati dari apa yang disebut dengan kerukunan dan kebahagiaan.

Jauhkanlah kemarahan dan cuaca neraka ketika kita ada di dalamnya. Sejuknya sebuah pengertian dan kestabilan diri dalam mengontrol emosi, menjadikan keluarga terasa bagai oase kecil yang mewujud nyata dari sebuah kasih sayang Sang maha kuasa.

Maka terbiasakanlah kelembutan dan kasih sayang hadir disana. Karena bagai sebuah oase hidup, keluarga akan menjadi tempat yang sangat dirindukan untuk kembali, ketika dimanapun jasad kita berada.

Komunikasi yang sehat dalam rangka berikhtiyar menjaga keutuhan dan kebersamaan antar keluarga adalah juga mutlak diperlukan. Maka jangan suguhkan kata- kata sampah ataupun raut muka yang tidak menyejukkan disana. Perbanyaklah dzikir pada amalannya walaupun diremehkan kehadirannya mengucap Bismillah ketika makan, minum bersama.

Undanglah Rahmat Allah dengan membaca serta mengkaji Kitabullaah, bershalawat, membaca sirah Nabi dan orang-orang shaleh terdahulu bersama-sama.

Undanglah barokah, beristighfar berjamaah, berdoa bersama secara rutin dalam keseharian bervisikan membina kebersamaan dalam Iman dan Islam.

Hawa negatif sama sekali tidak akan memperbaiki keadaan kecuali hanya semakin memperburuknya. Tidak ada orang yang bisa mengerti dan mau dimengerti dengan bahasa yang negatif, dan sekasar apapun manusia, namun diapun pasti berharap untuk ditegur dan diperlakukan dengan sangat santun.

Hindarilah tayangan tidak mendidik, tidak perlu televisi yang mengajarkan bagaimana berkeluarga yang baik dengan menghabiskan waktu bercengkrama di depan televisi dalam waktu yang lama.

Sekali lagi, jika pengertian dan kasih sayang telah kita niatkan kepada keluarga kita atas nama Allah, maka tidak akan ada yang sulit untuk melakukanya. Disinilah akhirnya kualitas kita sebagai manusia dan anggota keluargapun teruji. Dan bagaimana akhirnya kualitas tersebut, kita bisa menjadi saksi atas diri kita sendiri.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

0 Komen:

Posting Komentar

Gunakan kata-kata yang sopan ya...