Selasa, 15 April 2014

( AKHIR-ZAMAN ) HIPNOTISME MODERN DAN FITNAH PROPAGANDA GLOBAL



Pada tahun 1949, George Orwell, seorang novelis menulis karyanya yang cukup monumental yaitu “1984”. Dalam novel tersebut Orwell menggambarkan (atau memperingatkan) bahwa kelak pada tahun 1984 ada sebuah negara yang sedemikian rupa merampas kebebasan rakyatnya hingga melakukan pengintaian warga dan pengendalian massa lewat media dan propaganda.

Ketika novel tersebut ditulis, orang memahami bahwa itulah yang dilakukan oleh negara-negara komunis terhadap rakyatnya. Namun kini, tampaknya bahkan hal tersebut terjadi di negara “bebas” bernama Amerika. StevenJacobson, penulis buku Mind Control in the United States, adalah teknisi film berpengalaman dalam teknik“Subliminal Message” yang digunakan dalam media komunikasi.

Ia mengungkapkan betapa masalah mind control ini sungguh sangat mengkhawatirkan, sebab menurut dia teknik ini sangat kuat pengaruhnya, sangat efektif dan lebih mengerikan lagi, tidak disadari oleh yang menjadi korban atau obyeknya.

Ia juga mengkhawatirkan penggunaan teknik ini menjadi liar tak terkendali sebab selain pihak otoritas belum memberikan aturannya, juga bahkan teknik ini tidak banyak diketahui selain oleh insan-insan media dan para pemerhatinya.

( Kontroversi )

Terlepas dari pro-kontra masyarakat (itu pun hanya di antara kalangan yang memahami masalah ini), teknik-teknik mind control digunakan oleh banyak pihak. Khususnya mereka yang bergerak di bidang media massa baik elektronik maupun cetak, mereka sangat faham dan sangat memanfaatkan teknik-teknik ini untuk kepentingan mereka sendiri.

“Subliminal Message” dan yang sejenisnya digunakan sebagai alat politik negara (baca: penguasa saat itu), termasuk untuk kampanye pemenangan pemilu, baik untuk menggerakkan orang memilih kandidat tertentu, maupun untuk mengirim pesan tersembunyi yang mengungkap siapa jati diri sesungguhnya dari kandidat tersebut.

( Kekhawatiran )

Namun ada yang lebih mengkhawatirkan lagi, yaitu ketika “Subliminal Message” disinyalir digunakan oleh para pembuat film dan games, baik film maupun games dewasa dan anak-anak, pertanyaannya adalah“Untuk tujuan apa?”atau “Untuk kepentingan siapa?”. Dan lebih mengerikan lagi ternyata kebanyakan “Subliminal Message” yang digunakan oleh pihak-pihak ini justru mempromosikan sex, pornografi dan sejenisnya! Apalagi yang dapat kita simpulkan bahwa “tujuan” mereka tidak lain adalah penyesatan ummat manusia ke jalan setan dan membentuk budaya kerusakan moral yang luar biasa.

Kita akan melihat orang-orang yang amat mudah dibentuk opininya oleh media. Dan sesungguhnya ini sudah terjadi! Coba kita lihat betapa cepatnya satu opini menjai opini publik padahal kebenaran belum dibuktikan.

Sisi subliminal message yang lebih berbahaya pada media justru ketika mereka menampilkan para presenter wanita dengan baju-baju seksi. Dan ini dapat anda lihat sudah merupakan trend internasional. Jadi sebenarnya para pembaca berita tersebut diam-diam sedang menyiarkan ‘pesan-pesan’ yang lain kepada pemirsanya, terutama kaum pria! Sebenarnya apa maksud media menampilkan presenter seksi? Bukankah tak ada hubungannya dengan berita?.

Ini tidak lain untuk menumbuhkan opini kebiasaan membuka aurat, tidak mempermasalahkan kesopanan dan menjadi pembiasaan dosa. Rakyat hanyalah robot-robot yang dibohongi dengan janji-janji dengan sihir-sihir modern dari teknologi mind controlling, malas berfikir dan akhirnya opini tersebut tanpa disadari menjadi kebenaran atas dasar pendapatnya, tanpa hujjah/tuntunan dalil Qur'an dan Sunnah.

Nilai “Kebebasan” atau Freedom, adalah salah satu nilai yang juga diusung untuk disosialisasikan. Kebebasan di sini bukanlah kebebasan yang menghantarkan manusia kepada keimanan yang murni ke pada Allah, namun kebebasan tanpa batas sehingga bahkan seseorang boleh dan harus membebaskan diri dari nilai-nilai benar salah yang datangnya dari Allah.
Fitnah yang bermakna ujian dan cobaan iman melanda umat Islam, dimana terjadi pergeseran antara nilai-nilai keimanan digantikan dengan nilai-nilai kekufuran, kemaksiatan yang menjadi pola pikir baru serta gaya hidup yang menjauh dari sisi Aqidah, ahlak dan adab yang Islami.

Hadis riwayat Usamah ra.:
Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim No.5135)

Semoga Allah azza Wajalla, Arrahmaan. melindungi kita, keluarga kaum Muslimin dari kegelapan fitnah akhirzaman, perbanyak mengkaji Qur'an, sirah, dan hadits-hadits akhirzaman lainnya agar kita mengenali rambu-rambu yang diberikan Rosulullah SAW, serta perbanyaklah doa memohon pertolongan Allah SWT.


sumber: https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

0 Komen:

Posting Komentar

Gunakan kata-kata yang sopan ya...